Magister Perencanaan Kota dan Daerah Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada |
|||
KURIKULUM
DAN PROSES |
TINGKAT KOMPLEKSITAS
DAN SPESIFIKASI PENGETAHUAN DAN KURIKULUM
|
|||
. | Program MPKD ini
diorientasikan pada program profesional dalam arti mendidik tenaga-tenaga profesional yang
handal dalam bidang perencanaan kota dan daerah. Dengan demikian, sejak awal seleksi
mahasiswa, kurikulum, silabi, serta teknik-teknik pembelajarannya diorientasikan pada
kemampuan profesional mahasiswa dalam menanggapi berbagai persoalan perencanaan kota dan
daerah. Dilihat dari uraian di atas, kecenderungan orientasi pendidikan Program adalah
profesionalisme. Matakuliah "inti" pada kurikulum tersebut terletak pada Studio
Perencanaan bukan pada tesis. Matakuliah studio perencanaan jelas lebih menekankan pada pengalaman praktek di lapangan dan di studio serta pemecahan masalah yang aktual di lapangan. Studio adalah wahana atau media mahasiswa untuk dapat secara langsung melatih dan meningkatkan ketrampilan mereka dalam melakukan proses perencanaan kota dan daerah. Dalam studio ini semua mata ajaran teori diterjemahkan dalam proses perencanaan dengan kasus yang riil atau nyata. Tidak kalah penting, dalam studio ini pula mahasiswa diminta melakukan survai lapangan untuk melakukan evaluasi atau observasi tentang persoalan-persoalan ruang di kota atau daerah yang dijadikan studi kasus. Kesemuanya diharapkan akan menambah kemampuan mahasiswa untuk melakukan praktik-praktik perencanaan secara profesional. Dari sisi metodologi pembelajaran, proses pembelajaran yang interaktif juga ditekankan agar inisiatif mahasiswa, sebagai bagian penting dari profesionalisme, dapat sepenuhnya tersalurkan. Proses belajar mengajar yang interaktif juga memungkinkan peningkatan kemandirian mahasiswa, sesuatu yang penting dalam pendidikan profesionalisme. Pengelola Magister Perencanaan Kota dan Daerah telah memberikan argumentasi kepada Senat Universitas bahwa program ini sebenarnya lebih menekankan pada profesi daripada akademik/riset, namun dalam prosesnya dituntut menggunakan tesis sebagai hasil akhir mahasiswa menyelesaikan studi pascasarjana. Untuk itu, sementara ini program studi ini menggunakan pendekatan keduanya yakni pemecahan masalah yang aktual suatu proyek yang dikerjakan mahasiswa secara kelompok dalam Studio Perencanaan (total 9 sks), dan penelitian mandiri berupa tesis (8 sks). Muatan penelitian mandiri mahasiswa dalam kurikulum diletakkan pada matakuliah pratesis (2 sks) dan tesis (8 sks).
|
[
keatas ] [ NEXT ] >> << [ BACK ] _____________ |