|
PEMBIAYAAN PROGRAM |
|||
. | |||
PEMBIAYAAN PROGRAM |
|||||||
Pembiayaan untuk penyelenggaraan dan pengembangan Program MPKD diperoleh sepenuhnya atas usaha Program untuk memperoleh dana untuk kegiatannya. Sumber utama bagi pendanaan Program adalah dari uang kuliah yang dibayarkan oleh para mahasiswa. Dengan demikian, maka keberadaan Program MPKD sangat tergantung pada banyaknya mahasiswa yang dapat direkrut ke dalam Program. Selama berjalannya Program MPKD sampai waktu ini, biaya-biaya yang diperlukan untuk penyelenggaraan Program secara rutin (pengajaran, pengembangan kurikulum, administrasi dan pengelolaan) dapat dipenuhi oleh hasil yang diperoleh. Namun, di masa yang lalu, upaya untuk membangun koleksi kepustakaan dan untuk pengembangan staf belum dapat dapat disediakan secara cukup. Hal itu diharapkan dapat dilaksanakan lebih baik di masa mendatang, mengingat permintaan untuk tempat di Program MPKD terasa menanjak pesat pada tahun terakhir ini. Sumber dana lain adalah kerjasama dengan pihak-pihak luar. Dari sudut keuangan kerjasama dengan pihak-pihak di dalam dan diluar negeri, yang pada hakekatnya berlatar belakang substantif atau pengembangan program, ternyata mengandung aspek keuangan yang cukup berarti. Misalnya dengan pihak GTZ-PMPW, yang fokus kegiatannya adalah pengembangan kurikulum dan kapasitas pengajaran, telah diperoleh bantuan berupa buku-buku dan peralatan komputer, disamping biaya untuk perjalanan keluar negeri menghadiri seminar/konperensi bagi beberapa orang staf. Dengan pihak Departemen Pekerjaan Umum juga telah diadakan kerjasama yang memberikan keuntungan bagi pengembangan program berupa beberapa peralatan komputer dan biaya pengembangan kurikulum maupun kegiatan kerja lapangan untuk mahasiswa. Kerjasama-kerjasama semacam ini membebaskan sebagian sumber keuangan Program MPKD untuk pengembangan Program di bidang lain, seperti pengembangan kapasitas staf dan pengembangan prasarana dasar bagi kegiatan Program (bangunan fisik dan peralatannya). Secara umum dapat dikatakan bahwa Program MPKD dewasa ini memiliki kemandirian dalam hal keuangan. Seluruh dana yang diperoleh dari uang kuliah dapat dikelola langsung, dengan menyisihkan jumlah tertentu (setara dengan satu tahun SPP per mahasiswa) untuk disetorkan ke pada Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, dan sejumlah tertentu lagi untuk membantu keuangan Jurusan Arsitektur. Hampir seluruh kebutuhan operasional dan pengembangan Program MPKD telah dapat dipenuhi dengan perolehan dari uang kuliah, kecuali untuk pengadaan sarana-prasarana yang bernilai tinggi seperti buku/jurnal, komputer, dan prasarana bangunan, serta pengembangan staf untuk program (jangka panjang atau pendek) ke luar negeri, yang kesemuanya belum dapat dibiayai secara mandiri penuh. Pada saat ini untuk keperluan tersebut masih diperoleh bantuan dari pihak-pihak luar, tetapi pada jangka panjangnya akan harus dapat dipenuhi sendiri. Tabel berikut melaporkan penggunaan keuangan selama tiga tahun terakhir menurut pos-pos yang bersifat umum. Pemanfaatan Dana untuk Penyelenggaraan Program MPKD |
|||||||
Pos Pengeluaran | Tahun 1997 | Tahun 1998 | Tahun 1999*) | ||||
Honorarium | |||||||
- Pengelolaan | 76.966.500 | 78.174.673 | 52.506.228 | ||||
- Pengajaran | 178.243.094 | 204.833.260 | 126.953.701 | ||||
- Pengembangan kurikulum dan belajar mengajar | 34.938.300 | 36.402.500 | 14.656.500 | ||||
Bahan habis pakai/belanja barang | 96.031.906 | 230.206.236 | 157.814.799 | ||||
Pengadaan peralatan | 26.937.200 | 209.712.035 | 37.526.700 | ||||
Perjalanan | 69.246.975 | 81.417.393 | 28.481.050 | ||||
Pemeliharaan | 1.017.125 | 8.129.050 | 2.571.685 | ||||
SPP ke Pasca dan Jurusan | 169.000.000 | 25.000.000 | 102.200.000 | ||||
Jumlah Pengeluaran | 652.381.100 | 873.875.147 | 522.710.663 | ||||
*) sampai dengan
bulan Mei 1999 Pos Penerimaan |
|||||||
SPP | 570.279.500 | 757.395.500 | 719.460.500 | ||||
Kerjasama Dalam/Luar Negeri | 136.496.300 | 78.500.000 | |||||
Dari catatan tersebut di atas nampak bahwa ada lonjakan lalu lintas keuangan pada tahun 1999. Hal ini disebabkan bahwa mulai tahun 1999 Program MPKD menerima 3 angkatan dalam satu tahun (sebelumnya hanya membuka 2 angkatan dalam satu tahun) karena besarnya permintaan dari berbagai pihak untuk layanan pendidikan, termasuk dari Bappenas dan Departemen Pekerjaan Umum, yang menyediakan dana untuk pendidikan dalam bidang perencanaan. Secara kasar rancangan pendanaan tahunan didasarkan pada perkiraan jumlah penerimaan mahasiswa dalam satu tahun sebanyak kurang lebih 100 orang. Tampilan kasar berikut menunjukkan rencana untuk tahun anggaran 1999/2000, dipetik dari daftar usulan DIK-S yang diajukan ke Universitas. Rencana Anggaran Tahun 1999/2000 Menurut Usulan DIK-S |
|||||||
Penerimaan | Pengeluaran | ||||||
1. Saldo Awal | - |
1. Belanja Pegawai | 835.254.200 |
||||
2. Biaya Pendidikan | 1.322.000.000 | 2. Belanja Barang |
417.725.800 | ||||
3. Penjualan Produk | - |
3. Belanja Pemeliharaan |
32.280.000 | ||||
4. Sewa | - |
4. Belanja Perjalanan |
36.740.000 | ||||
5. Jasa Kontrak Kerjasama | - |
||||||
6. Lain-lain | - |
||||||
Jumlah | 1.322.000.000 | Jumlah | 1.322.000.000 | ||||
Rencana Anggaran yang dimuat dalam tabel di atas menggambarkan kegiatan tipikal tahunan yang dilakukan oleh Program. Variasi setiap tahun akan ditentukan oleh besarnya jumlah mahasiswa yang diterima dan kenaikan biaya perkuliahan (SPP) yang dapat ditarik dari mahasiswa. Yang disebut terakhir tergantung pada tingkat remunerasi yang diberikan pada staf pengajar maupun staf administrasi serta besarnya sumbangan untuk Universitas, Fakultas dan Jurusan yang ditentukan. Format usulan DIK-S tersebut belum cukup rinci untuk menjelaskan butir-butir pengeluaran untuk jenis kegiatan spesifik, seperti pengeluaran untuk membantu dosen yang tugas belajar atau mengikuti seminar di dalam maupun di luar negeri, pengeluaran untuk pemberian beasiswa, dan sebagainya. Dari proporsi pengeluaran dapat dilihat bahwa biaya untuk belanja pegawai, terutama paling besar adalah untuk honorarium dosen, memiliki proporsi yang paling besar. Hal itu dapat dimengerti, karena tenaga dosen merupakan "komoditas" utama yang dilayankan kepada para mahasiswa. Di dalam anggaran tersebut sudah termasuk kegiatan untuk menarik sumber daya dosen yang baik, bahkan dari luar lingkungan Universitas Gadjah Mada. Di samping itu, upaya untuk mendatangkan pengajar dari luar negeri melalui kerjasama bilateral atau multilateral selalu diusahakan. Sebagai contoh, kerjasama dengan University of Cincinnati, yang dibiayai oleh USIA, memberikan kesempatan untuk mendatangkan dosen dari Amerika untuk memberikan kuliahnya. Disamping itu dosen-dosen tersebut juga dapat memberikan masukan berharga untuk pengembangan kurikulum. Program pengembangan staf dilakukan dengan memanfaatkan hubungan-hubungan dengan lembaga lain, terutama di luar negeri. Hubungan-hubungan itu digunakan untuk mencari peluang memperoleh beasiswa ataupun dana hibah untuk membiayai pengembangan staf. Dari dalam Program sendiri juga disediakan sejumlah dana untuk upaya pencarian tersebut serta pembiayaan suplementer (seperti biaya visa, exit fiscal, dsb.). Pengadaan sarana dan prasarana, termasuk alat-alat pengajaran (komputer, projector, kursi, papan display, buku dsb.) diusahakan melalui anggaran sendiri maupun dengan mengusahakan bantuan dari kerjasama luarnegeri. Dalam waktu yang lalu, telah berhasil diperoleh cukup banyak bantuan semacam ini.
|
didesain oleh: |