Magister Perencanaan Kota dan Daerahpent-red-bes.GIF (1161 bytes)
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

 

.
pent-red-kec.GIF (1001 bytes)mahasiswa dan perkembangannyapent-red-kec.GIF (1001 bytes)
pent-red-kec.GIF (1001 bytes)jumlah lulusan dan perkembangannyapent-red-kec.GIF (1001 bytes)
pent-red-kec.GIF (1001 bytes)kemampuan mahasiswapent-red-kec.GIF (1001 bytes)kebebasan akademik mahasiswapent-red-kec.GIF (1001 bytes)
pent-red-kec.GIF (1001 bytes)partisipasi mahasiswa dalam penelitian dan PMpent-red-kec.GIF (1001 bytes)
pent-red-kec.GIF (1001 bytes)persyaratan dan rekruitmenpent-red-kec.GIF (1001 bytes) [ HOME ][ KONTAK ]
logo2.gif (2026 bytes)

KEMAMPUAN MAHASISWA
pent-red-bes.GIF (1161 bytes)
.  

Dalam konteks ini, latar belakang pengalaman dan pendidikan mahasiswa merupakan modal awal yang cukup penting berkaitan dengan muatan program. Mahasiswa memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman serta penugasan yang cukup beragam. Mereka yang telah mempunyai pengalaman bekerja di bidang perencanaan kota dan daerah, dengan sendirinya akan mempunyai bekal yang lebih untuk memahami kompleksitas persoalan perencanaan kota dan daerah. Sementara mereka yang belum mempunyai pengalaman praktek akan sedikit mengalami kesulitan dalam memahami kompleksitas persoalan perencanaan kota dan daerah. Untuk memecahkan persoalan ini, komposisi penerimaan mahasiswa selalu diperhatikan oleh pengelola. Dalam setiap angkatan, ditetapkan sedemikian rupa agar mahasiswa ditampung dengan pengalaman bekerja yang relatif sama, sehingga akan dapat membantu mahasiswa lain dengan pengalaman bekerja yang minim atau terbatas. Adapun dalam penentuan tugas studio, anggota kelompok dibagi berdasarkan berbagai disiplin ilmu yang berlainan dan latar belakang daerah yang berlainan pula. Melalui proses-proses diskusi dalam kelas serta pengerjaan studio, para mahasiswa dengan latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda tersebut akan saling belajar dan memberi, sehingga masing-masing akan memperluas wawasan mereka tentang kompleksitas perencanaan kota dan daerah.

Oleh karena bidang perencanaan kota dan daerah merupakan bidang multi dan lintas ilmu, kematangan intelektual mahasiswa sangat dituntut agar mereka dapat menjadi perencana yang handal. Tuntutan akan kematangan intelektual ini dicoba dicapai dalam program ini melalui proses seleksi yang selektif serta proses belajar-mengajar yang intensif dan interaktif. Intensif dimaksudkan bahwa selama kurun waktu pendidikan, mahasiswa diberi beban yang cukup agar dapat secara penuh berkonsentrasi untuk mengasah kemampuan analitisnya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar mahasiswa berasal dari lingkungan birokrat dan kalangan pemerintahan dimana cara berpikir kritis dan analitis sering terhambat oleh aturan-aturan yang baku. Proses belajar-mengajar yang interaktif berupaya mengembangkan daya nalar dan berpikir kritis mahasiswa, terutama dalam kelas. Diskusi dilakukan dengan mencoba membahas satu fenomena yang timbul di lingkungan perkotaan dan mahasiswa kemudian diajak untuk mengupas permasalahan tersebut dari berbagai macam segi dan aspek.

Melalui proses belajar-mengajar yang intensif dan interaktif ini mahasiswa diharapkan dapat lebih mandiri dalam mengembangkan personal view yang sangat diperlukan dalam memecahkan problema perkotaan. Proses perencanaan menuntut aktor-aktor yang terlibat didalamnya dapat bertindak dan berfungsi dalam banyak aspek. Tuntutan kemampuan individualitas yang tinggi juga harus diikuti dengan kemampuan kerja tim yang tinggi. Perencana harus mampu bertindak sebagai mediator dan negotiator. Kemampuan ini diharapkan mampu dibangun lewat proses belajar-mengajar yang menekankan pada tingkat kemandirian mahasiswa. Tingkat kemandirian mahasiswa ini nantinya akan semakin ditingkatkan lagi lewat kerja mandiri, riset dan penyusunan tesis. Lewat ketiga topik khusus ini, logika mahasiswa diharapkan dapat terbangun secara sistematis, mulai dari perumusan masalah (problem statement), penjabarannya dalam pertanyaan penelitian (research question), perumusannya dalam tujuan penelitian (research objectives), serta metodologi penelitian, hasil dan pembahasannya.

Berdasarkan visi dan misi MPKD untuk membangun dan mengembangkan masyarakat perencanaan kota dan daerah melalui pola pendidikan yang berbasis pada pendidikan profesional, terlihat bahwa ada upaya untuk menyelaraskan antara visi dan misi program dengan sikap akademik/profesional mahasiswa yang hendak ditumbuhkan. Dari latar belakang mahasiswa yang berbeda-beda, yaitu kalangan birokrat dan akademisi, terlihat indikasi yang mengarah kepada kesejajaran antara tujuan yang hendak dicapai oleh MPKD dengan upaya untuk meningkatkan sikap akademik/profesional mahasiswa nantinya setelah lulus dari program ini. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah diperolehnya di MPKD untuk dikembangkan di lingkungan kerjanya masing-masing.

 


[ TOP ][ NEXT ][ BACK ]
[ HOME ][ KONTAK ]

pent-red-bes.GIF (1161 bytes)didesain oleh:
LKGA