Magister Perencanaan Kota dan Daerahpent-red-bes.GIF (1161 bytes)
Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

 

pent-viol-kec.GIF (966 bytes) sumber daya manusia dan pengembangan pent-viol-kec.GIF (966 bytes) cv pent-viol-kec.GIF (966 bytes)
pent-viol-kec.GIF (966 bytes) lokasi pent-viol-kec.GIF (966 bytes) fasilitas perpustakaan pent-viol-kec.GIF (966 bytes) fasilitas pemrosesan data pent-viol-kec.GIF (966 bytes)
pent-viol-kec.GIF (966 bytes) fasilitas pendukung perkuliahan pent-viol-kec.GIF (966 bytes)
pent-viol-kec.GIF (966 bytes) home pent-viol-kec.GIF (966 bytes)kontakpent-viol-kec.GIF (966 bytes)

    logo2.gif (2026 bytes)
 

SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
pent-red-bes.GIF (1161 bytes)


 

Kondisi sumber daya manusia untuk pengajaran di Program MPKD sampai saat ini dirasakan mencukupi dari sudut kualitas maupun kuantitas, meskipun belum dapat dikatakan sudah sempurna. Pada saat ini ada 23 dosen yang berpartisipasi dalam program pengajaran dan pembimbingan di MPKD, seperti tertera pada tabel berikut. Perkembangan yang terjadi selama beberapa tahun menunjukkan bahwa dengan sumber daya manusia yang ada, program telah dapat berkembang dengan baik. Semua matakuliah diampu oleh dosen yang memenuhi syarat dari sudut derajat pendidikannya (S3) atau dari sudut pengalaman (kepangkatannya). Demikian pula dengan pembimbingan tesis, semua pembimbing utama harus memenuhi syarat derajat pendidikan atau kepangkatan tersebut. Sebagian pengajar yang belum memenuhi kedua syarat tersebut mengajar, melatih, atau membimbing tesis sebagai dosen pembantu. Untuk melihat daftar dosen dan curriculum vitaenya, klik disini!

Dari ke 23 dosen yang mengajar/membimbing di MPKD sebagian melaksanakan tugas pengajaran dan pembimbingan tesis, sedang sebagian lagi hanya melakukan pembimbingan akademik tesis. Hal ini dilakukan karena tidak semua dosen memiliki cukup waktu untuk melaksanakan tugas pengajaran karena tugas-tugas di program lain. Disamping itu pembimbingan tesis memang menuntut intensitas tenaga pembimbing yang lebih tinggi per mahasiswa, sehingga perlu melibatkan dosen-dosen yang tidak terlalu aktif mengajar. Pembimbingan non-akademik (student advisor) dilakukan oleh beberapa dosen yang ditunjuk untuk menjadi pembimbing non-akademik untuk satu angkatan.

Beberapa dosen luar biasa juga mengajar di Program MPKD. Sebagian diambil dari bidang profesi perencanaan yang khusus (misalnya, Deputy Ketua Bappenas). Sebagian lagi dilakukan oleh birokrat tingkat tinggi yang memiliki pengalaman yang relevan dengan perencanaan (misalnya, Kepala Badan Diklat Departemen Dalam Negeri, Kepala Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum). Dalam rangka pertukaran staf dengan perguruan tinggi lain di dalam negeri, juga pernah mengajar sebagai dosen luar biasa beberapa pengajar dari ITB dan UNHAS. Dalam hubungan dengan University of Cincinnati, USA, dan Universitas Bielefeld, Jerman, juga pernah mengajar beberapa dosen dari perguruan tinggi itu (misalnya Prof. Michael Romanos, dan Prof. Dieter-Evers.

Secara umum dapat dikatakan bahwa seluruh tenaga pengajar di lingkungan Program MPKD menunjukkan sikap dan kepedulian yang sangat tinggi pada pengembangan Program. Ini terbukti dari kehadiran dan partisipasi mereka di dalam loka-karya pengembangan Program yang seringkali dilaksanakan untuk mengevaluasi dan merevisi kurikulum dan proses belajar mengajar. Harus dikatakan bahwa pengajaran dalam bidang perencanaan, terutama pada matakuliah Studio Perencanaan, masih dalam tahap pengembangan, berbeda dengan matakuliah lain yang diberikan secara klasikal/tradisional. Upaya untuk mengembangkan matakuliah Studio Perencanaan memang menuntut tenaga dan pikiran yang jauh lebih besar daripada mata kuliah lain, karena melibatkan praktis seluruh dosen yang aktif mengajar.

Kegiatan penelitian dan penyusunan karya tulis oleh para dosen selalu didorong dan dihargai oleh Program. Frekuensi kegiatan penelitian cukup baik, karena sebagian besar dosen terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian dalam kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun pendidikan tinggi lain. Namun penerbitan karya tulis di media (jurnal atau buku) memang belum menonjol. Program MPKD memberikan insentif berupa hibah atau grant kepada dosen-dosen yang melakukan penelitian dan penerbitan makalah, di samping selalu mengusahakan bantuan dana bagi dosen yang melakukan kegiatan ilmiah (seminar, lokakarya, kursus, dsb.) di luar kota maupun di luar negeri.

Interaksi dan komunikasi antar dosen, antara dosen dengan mahasiswa, maupun antar mahasiswa pada umumnya baik sekali. Komunikasi dengan lulusan Program yang terbina dengan baik, ditunjukkan dengan respons yang sangat baik dari para alumni setempat bila ada staf pengajar yang kebetulan berkunjung di suatu lokasi. Kebanyakan almuni merasakan bahwa hubungan perhatian dosen Program MPKD kepada mahasiswa baik sekali. Pengalaman ini barangkali dirasakan terutama di dalam matakuliah Studio Perencanaan, di mana komunikasi dengan dosen pembimbing sangat intensif. Kebebasan ilmiah sangat didukung oleh Program, meskipun kebebasan tersebut dirasakan kurang banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa. Mungkin hal ini disebabkan karena kebanyakan mahasiswa relatif lebih tua (antara 30-40 tahun) dan berstatus pegawai negeri sehingga sudah menikmati kemapanan dan cenderung untuk tidak ingin keluar dari mainstream untuk memanfaatkan kebebasan mimbar dan kebebasan ilmiah yang ada.

Persyaratan formal untuk menjadi pengajar di MPKD belum dirumuskan secara tertulis. Tetapi kualifikasi dosen yang diperkenankan mengajar di Program MPKD adalah derajat pendidikan dan pengalaman pengajaran (diukur dengan kepangkatan), penelitian atau penerbitan. Seperti diungkap di depan, semua dosen yang aktif mengajar di Program MPKD sudah memenuhi syarat-syarat tersebut.

Merupakan tantangan untuk jangka waktu yang lebih panjang adalah regenerasi sumber daya manusia. Generasi tenaga pengajar yang sekarang ada sebagian sudah harus diganti (karena memasuki masa pensiun) dalam waktu 3-10 tahun yang akan datang. Untuk itu Program MPKD secara aktif melakukan rekrutmen dan pengembangan staf muda melalui penyediaan beasiswa dan bantuan untuk memperoleh akses pada pendidikan lanjutan di luar negeri. Kesulitan yang dihadapi adalah keterikatan pola rekrutmen dosen pada sistem rekrutmen dosen S1. Kesulitan ini muncul karena Program MPKD berada di bawah Jurusan Arsitektur, di mana bidang perencanaan kota hanya merupakan sebagian (sebuah laboratorium) dari bidang pengajaran Arsitektur (keseluruhan 4 laboratorium). Dengan demikian untuk memperoleh staf baru pada tingkat lulusan S1 harus ditempuh kompetisi dengan laboratorium lain di Jurusan Arsitektur. Untuk mengatasi hal itu, Program MPKD melakukan rekrutmen tenaga (pembantu) pengajar secara langsung dengan konskuensi membiayai sendiri seluruh kebutuhan tenaga tersebut. Pada saat ini telah direkrut dua orang calon tenaga (pembantu) pengajar; seorang sedang menjalani pendidikan di Program MPKD, seorang lagi akan dikirimkan untuk belajar di Amerika Serikat, dengan bantuan dari University of Cincinnati. Disamping itu staf pengajar tetap (dari Jurusan Arsitektur) yang baru direkrut untuk bidang perencanaan juga diupayakan untuk dikirimkan ke luar negeri untuk belajar lanjut (S2). Staf pengajar lain yang sudah memilik gelar S2 dalam bidang perencanaan juga selalu didorong untuk melanjutkan studinya ke program S3 di dalam ataupun di luar negeri. Program MPKD selalu mendorong dan membantu mereka yang ingin melanjutkan studinya, serta mencoba untuk mencarikan dana beasiswa bagi mereka.

 


pent-viol-kec.GIF (966 bytes)[TOP][HOME][KONTAK]pent-viol-kec.GIF (966 bytes)

didesain oleh:
LKGA